03 Mei, 2008

Oknum Polisi Pukul Petugas DPKPB

Makassar, Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kota Makassar,Rudiansyah,28,dipukul anggota Patroli Bermotor (Patmor) Dit Samapta Polda Sulselbar,kemarin.

Ironisnya,insiden yang mencoreng citra kepolisian itu terjadi saat Rudiansyah baru saja selesai memadamkan kebakaran di Jalan Kesatuan, lorong V,Kel Maccini Parang,Kec Makassar. Akibatnya, petugas pemadam kebakaran (damkar) itu mengalami memar di bagian wajah dan kepala.

Saat kejadian, tak kurang dari tiga polisi langsung mengepung korban dan melayangkan tinju tepat di wajah dan kepala Rudiansyah. Beruntung, beberapa gabungan petugas Polresta Makassar Barat dan Polsekta Makassar berhasil melerai pemukulan tersebut dan bisa memisahkan kedua kubu yang saling memanas.

Aksi pemukulan bahkan nyaris berujung bentrokan antara kedua institusi berbeda itu, setelah belasan Patmor dihalau untuk meninggalkan TKP oleh sesama polisi. Insiden tersebut terjadi di depan puluhan warga sekitar yang ikut membantu petugas damkar untuk menguasai api yang melahap di pemukiman padat penduduk tersebut. Beberapa saksi mata mengaku, pemukulan ini merupakan buntut dari kesalahpahaman antarpetugas yang sama-sama berada di lokasi kejadian.

Sebelumnya, seorang petugas Patmor Polda berpangkat Brigadir Polisi Dua (Briptu) SMN (inisial) terjun ke lokasi kebakaran untuk mengecek langsung rumah kerabatnya yang berada tepat di samping rumah yang terbakar.

”Polisi itu memaksa petugas untuk menyiram rumah bertingkat itu karena ikut terbakar. Sementara petugas pemadam sendiri sementara berusaha memadamkan api di rumah yang menjadi sumber kebakaran,” ungkap Zulkifli, seorang saksi mata yang ditemui di lokasi kejadian. Penolakan yang dilakukan petugas damkar itu membuat anggota polisi yang memakai rompi Patmor tersebut menjadi berang.
Emosi anggota polisi itu makin memuncak setelah terkena percikan air dari selang yang dikeluarkan dari truk tangki damkar. ”Polisi tersebut mengancam petugas pemadam kebakaran itu,”ungkap saksi lain.

Sementara itu, beberapa saksi juga mengatakan jika motif dari pemukulan itu berawal saat seorang warga mengeluarkan kalimat kasar yang terdengar oleh oknum polisi yang memakai helm standar itu. ”Tapi bukannya warga yang mendapat sasaran, malah petugas pemadam yang dipukul,” ungkap sumber yang minta identitasnya tidak disebutkan.

Kepala DPKPB Makassar Aminulla Teng menyesalkan insiden pemukulan anggotanya. Pasalnya insiden ini terjadi saat petugas yang berseragam biru itu melakukan tugasnya menjinakkan api sebelum meluber ke rumah lainnya. ”Ini adalah kesalahpahaman dan kami tidak akan membesar-besarkannya, tapi ini sangat kami sesalkan karena kita sedang melakukan tugas,”tuturnya.

Sementara itu dari versi kepolisian, saat itu Briptu SMN tengah berada di sebuah rumah korban kebakaran dengan tujuan ingin membantu menyelamatkan barang-barang korban dan membantu memadamkan api.Namun,beberapa warga sekitar yang juga menyiramkan air ke arah api yang kemudian mengenai korban. Rudiansyah pun mengeluarkan kalimat kasar yang membuat SMN tersinggung sehingga terjadi cekcok mulut.

Kabid Humas Polda Sulselbar AKBP Hery Subinsauri yang dikonfirmasi, membantah jika insiden tersebut dikatakan sebagai pengeroyokan. ”Tidak sampai begitu kok, yang terjadi hanya saling dorong antara polisi dan petugas pemadam, namun langsung dilerai oleh Kapolsekta Makassar (AKP Suaib),” ungkap Hery tadi malam. Menurut dia, polisi yang terlibat tersebut hendak memantau rumah kerabatnya yang berada tepat di samping lokasi kebakaran.

”Tapi petugas pemadam melarang dengan alasan api masih membesar. Di situlah terjadi saling dorong,” Kata Heri.Namun, masih kata Heri, meski demikian pihaknya tetap mengusut kasus ini dengan menerjunkan Unit Pelayanan Pengayom dan Pengendali Disiplin (P3D) Polresta Makassar Barat untuk mengusut kasus ini.

Lima Rumah Hangus

Insiden kebakaran di Jalan Kesatuan Kec Makassar kemarin menghanguskan lima rumah warga. Dua rumah lainnya terpaksa dibongkar paksa oleh warga untuk menghindari meluasnya kobaran api.Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 Wita dan diduga api berasal dari rumah milik Abd Majid,68. Sumber api sendiri diduga kuat disebabkan hubungan listrik arus pendek.

Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kebakaran mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. Karena letak lokasi kebakaran berada di tengah pemukiman padat, api dengan mudah menjalar dan menyebabkan empat rumah lainnya ikut rata dengan tanah. Empat rumah yang ikut hangus yakni milik Puang Kenang,Daeng Sirua,Norma, serta Aminuddin.

Sementara dua rumah yang dibongkar paksa milik Daeng Agai dan Daeng Hatta.Api ini baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.00 Wita setelah DPKPB Makassar menerjunkan tujuh unit mobil ke lokasi kejadian yang dibantu oleh ratusan warga sekitar yang ikut memadamkan api menggunakan alat seadanya.

Sebelumnya listrik padam di daerah ini, tapi setelah kembali menyala tiba-tiba terdengar suara mirip ledakan dari rumah Abdul Majid. Hingga sore kemarin,polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengusut penyebab kebakaran. ”Kami telah memeriksa beberapa saksi dan akan meminta bantuan Tim Labfor Polda untuk membantu penyelidikan penyebab kebakaran,” ungkap AKP Suaib.

0 komentar:

Kompas.Com

Berita Surat Kabar Tribun Timur Makassar

BERITAKOTA MAKASSAR